-->

Kumpulan Cerita Pendek Menyeramkan

Seorang anak terbangun karena mendengar ibunya berteriak minta tolong dan segera membuka pintu kamar, tiba tiba ada yang memegang tangannya dan berbisik "jangan kesana, ibu juga mendengarnya"

Putriku tak mau berhenti menangis dan menjerit di tengah malam. Akupun mendatangi kuburannya dan memintanya untuk diam, tapi itu sia sia saja

Tadi malam istriku membangunkanku karena ada seorang penyusup menerobos rumah. Padahal istriku sudah meninggal 2 tahun yang lalu setelah di serang oleh seorang penyusup.


Aku selalu mengira kucingku mengalami gangguan penglihatan, pandangannya selalu terpaku menghadap ke wajahku. Hingga suatu hari, aku menyadari bahwa yang selalu di pandangnya adalah sesuatu di belakangku.

Aku sangat membenci emily, tatapan matanya selalu membuatku takut . Sampai suatu hari, aku membuang emily ke danau.. dan saat aku kembali ke rumah, aku melihat emily ada dikamarku dengan keadaan basah kuyup dan tatapan penuh dendam. Ya, siapa yang tau kalau boneka bisa berenang.

Aku sangat senang bisa melihat keluargaku lagi, ayah, ibu, kakek, nenek. Tapi aku kesal pada mereka.. ingin aku katakan pada mereka kalau aku belum meninggal.. tapi, semua terlambat , karena mereka sudah menutup petiku dan menguburku dalam tanah.

Belakangan hari ini aku melihat gumpalan rambut di kamar mandi.. aku tidak pernah menyangka rambutku rontok separah itu . Sampai suatu hari , gumpalan rambut itu memiliki panjang yang tidak sama dengan rambutku. Aku menarik gumpalan itu dari lubang saluran air .. dan aku ketakutan.. karena ketika aku menarik rambut itu.. Sesuatu menariknya kembali.

Aku merayap ke atas ranjang dimana suamiku tengah tertidur pulas, aku mencium keningnya dan mengucapkan selamat tidur. Kemudian ponselku menyala oleh sebab ada pesan masuk, yang mana adalah dari suamiku yang mengabarkan bahwa ia tak bisa pulang sampai esok pagi karena ada rapat dadakan.

Aku membunuh istriku dan menyimpan potongan mayatnya di dalam gorong-gorong. Tak perduli sekuat apapun aku menutup telinga, aku tetap masih bisa mendengar ia mencakari penutup gorong- gorong tersebut, berusaha untuk keluar dari sana.

Duduk termenung di bawah pohon kamboja tua di pinggir desa. Matahari mulai bersinar, aku memungut bola mataku dan bergegas pulang

Kupandangi pisau yang bermandikan darah dari pria bertopeng itu. Tapi kemudian aku merasa aneh melihat tubuhku tergeletak di hadapannya.


Pacarku selalu menangis setiap hampir tengah malam karena ingin diajak jalan-jalan olehku, namun aku bingung bagaimana cara membawa mayatnya di tengah keramaian

Adikku mengatakan bahwa tiap malam di hari-hari ganjil jangan pernah keluar rumah karena ada makluk penghisap darah, tapi anehnya setiap malam ganjil adikku justru tidak ada di kamarnya

Aku membunuh temanku dan membuang mayatnya di sumur tua, pagi harinya kulihat mayat itu tidak ada. Saat aku kebingungan mencari, ibuku memanggil untuk sarapan, katanya ada banyak daging untuk dimakan hari ini

Aku menjerit menangis ketika kulihat mayat kekasihku tercabik cabik malam itu. Namun aku tertawa melihat pisau daging besar berlumuran darah di genggamanku

Ketika temanku menginap dirumahku, kusuruh dia kedapur untuk membantu kakak perempuanku memasak makan malam kami. Satu jam kemudian, kakakku naik ke kamarku dan berkata, "Makan malam kita sudah siap, dik. Kusisakan kepala untuk kita gulai besok."

ku termenung memperhatikan foto-foto pernikahanku dengannya, tak terasa sudah lima belas tahun berlalu sejak jasadku disembunyikan olehnya di balik tembok kamar kami

Sebelum tidur istriku selalu bertanya kepadaku. "Kapan potongan kepala kita diketemukan?"

Dengan hati senang, ku genggam tangan pacarku yang ku cintai, setelah potongan tubuh lainnya kubuang ke tengah danau.

Ayah ibuku selalu memarahiku saat aku bermain dengan bert. Mereka bilang "bermain dengan teman khayalan hanya untuk anak kecil" dan aku sudah remaja sekarang. Esok paginya paman dan bibiku menemukan mayat nya di dapur.

Disaat sakit perut melanda, kancing celanaku tidak bisa dibuka.

Disaat aku ingin buang air besar, aku masuk ke toilet... Aku keluarkan semua isi perutku. Ternyata aku baru sadar, air dari keran mati dan tidak ada gayung maupun ember

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar