-->

Kebohongan Yang Diperbolehkan

Berbohong
1. Kebohongan dalam perang.
Kebohongan dalam perang diperbolehkan berbohong bagi anak cucu adam, karena dalam perang kita memperjuangkan Agama Allah, contoh dari kasusnya : ketika kita berperang, musuh kita menyerang kita, kemudian kita pura-pura mati untuk mengelabuinya agar dia tidak menyerang kita lagi, nah ketika si musuh kita datang mendekat barulah kita membalasnya. Kejadian seperti ini diperbolehkan dan bahkan dianjurkan, karena kebohongan yang kita lakukan adalah demi kebaikan.

2. Kebohongan suami kepada istrinya untuk menyenangkan hatinya, dan juga sebaliknya.
Jadi kebohongan suami untuk menyenangkan hati istrinya diperbolehkan, contohnya : si istri tersebut tidak pandai memasak, dan bahkan mungkin rasanya sangat tidak enak, trus disuguhkan kepada si suami, si istri pun bertanya, “Bagaimana rasanya, enak gak ?” suami dengan senyum-senyum gak jelaspun njawab “mmmm, iya enak tapi ….” Nah, jadi janganlah bicara “apaan nih, gak enak, gak bisa masak ya ga usah masak !” jadi janganlah marah-marah, bohong-bohong dikit tidak apa-apa yang penting tujuannya baik. Walaupun jujur pun sebaiknya dengan kata yang baik dan lemah lembut, jangan dengan marah-marah. Begitu juga pada kasus sebaliknya, istripun boleh bohong untuk menyenangkan hati suaminya.

3. Kebohongan diantara dua atau lebih orang atau pihak yang bermusuhan .
Kebohongan diantara dua orang atau pihak yang bermusuhan atau bertengkar dengan tujuan mendamaikannya diperbolehkan dan dianjurkan dalam islam, lha kok bisa ? jadi gini, misalkan si A lagi musuhan sama si B. kemudian ada si C yang merupakan teman kedua orang tersebut, kemudian si A ni tanya ke si C, “ Eh, kemarin omong-omongan sama si B ngomongin aku ya, dia njelek-njelekin aku ya ? “ lalu dengan santai dan wajah ceria si C njawab “ nggak kok, malahan dia cerita kalo sebenarnya dia sedih musuhan sama kamu, soalnya dia ga punya temen main yang asyik “ . Padahal kenyataanya si B memang benar-benar njelek-njelekin si A. Kemudian begitu juga sebaliknya jika si B tanya ke si C, maka si C menjawab dengan baik. Nah kelakuan si C ini memang berbohong, tetapi kebohongan yang dilakukan dengan tujuan baik, yaitu mendamaikan mereka berdua agar tidak bertikai lagi. Dan jika memang benar si A dan si B dapat berteman lagi, insyaAllah si C juga akan mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT.
 

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7981856

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar